LintasIndo.id – Pendidikan. Literasi digital menjadi salah satu keterampilan penting di abad ke-21. Di tengah derasnya arus informasi dan kemudahan akses teknologi, siswa perlu dibekali kemampuan mengenali informasi valid, mengelola jejak digital, dan memanfaatkan internet secara produktif.
Menurut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), literasi digital tidak sekadar kemampuan menggunakan gawai, tetapi juga mencakup etika, keamanan, dan berpikir kritis. Guru dan orang tua memiliki peran penting dalam menanamkan nilai ini sejak dini.
Beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan sekolah dan keluarga antara lain:
-
Mengajarkan verifikasi informasi. Siswa diajak memeriksa sumber berita sebelum menyebarkannya.
-
Membiasakan diskusi tentang etika digital. Misalnya, dampak ujaran kebencian dan pentingnya menghormati privasi orang lain.
-
Mendorong pemanfaatan platform edukasi. Gunakan aplikasi pembelajaran daring atau perpustakaan digital yang legal dan terpercaya.
-
Memberikan teladan penggunaan internet sehat. Guru dan orang tua dapat menunjukkan sikap kritis dan bertanggung jawab dalam aktivitas daring.
Ahli pendidikan menyebutkan, membangun literasi digital sejak usia sekolah akan melahirkan generasi yang lebih siap menghadapi tantangan global. “Kecakapan digital bukan hanya soal teknologi, tetapi juga karakter,” ujar salah satu pakar literasi digital dalam webinar nasional Kemendikbudristek.
Dengan kolaborasi guru, orang tua, dan lingkungan sekolah, literasi digital dapat menjadi pondasi kuat bagi kualitas pendidikan Indonesia di masa depan.
Leave a Reply