Advertisement

Pedagang Keliling di Bendung Gerak Serayu Tetap Berjuang di Tengah Turunnya Penjualan akibat Program MBG

Banyumas, LINTASINDO | Aktivitas ekonomi para pedagang keliling di Bendung Gerak Serayu terus berlangsung hidup meski mereka merasakan dampak signifikan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kawasan yang menjadi ruang publik favorit warga Banyumas dan Purbalingga itu kini menjadi lokasi baru bagi pedagang untuk mempertahankan pendapatan, terutama pada sore hari, malam, dan akhir pekan.

Banyak pedagang mengaku penjualan mereka menurun sejak MBG diterapkan di sekolah-sekolah. Program yang menyediakan makanan gratis bagi pelajar membuat pembeli harian mereka berkurang drastis. Kondisi ini memaksa para pedagang mengubah strategi dengan berpindah ke area yang tingkat kunjungannya lebih stabil.

Pak Mancung, penjual kue sarang laba-laba yang sudah puluhan tahun berjualan, masih menjadi salah satu sosok yang akrab ditemui di kawasan bendung. Dengan gerobak kecil dan wajan tua yang selalu menemaninya, ia terus berkeliling menawarkan jajanan khas yang digemari anak-anak. “Yang penting tetap berusaha. Rezeki sudah ada yang ngatur,” ucapnya singkat sambil melanjutkan proses memasak.

Tidak hanya ia, puluhan pedagang lain seperti penjual cilok, siomay, bakso tusuk, es tebu hingga aneka jajanan pasar juga menggantungkan pendapatan di lokasi tersebut. Meski sama-sama berjuang, persaingan tidak menjadi masalah utama. Para pedagang justru saling mengarahkan pembeli ketika ada yang mencari jenis makanan tertentu. Mereka percaya bahwa menjaga hubungan baik adalah bagian dari bertahan bersama.

Akhir pekan menjadi sumber penghasilan paling menjanjikan. Sejak pagi, Bendung Gerak Serayu dipenuhi komunitas olahraga, keluarga, dan wisatawan lokal. Kondisi ini membuat perputaran ekonomi pedagang meningkat beberapa kali lipat dibanding hari biasa.

Meski begitu, para pedagang berharap pemerintah daerah turut memperhatikan kondisi ruang publik tersebut. Mereka menilai fasilitas dasar seperti penerangan, tempat sampah, penataan area pedagang, dan lahan parkir perlu ditingkatkan agar kenyamanan pengunjung tetap terjaga.

Kisah para pedagang ini memperlihatkan bagaimana sektor ekonomi mikro beradaptasi di tengah perubahan kebijakan. Meski kehilangan pasar utama dari kalangan pelajar, kreativitas dan keteguhan membuat mereka tetap menemukan cara untuk bertahan. Bagaiamana yang sering Pak Mancung sampaikan kepada sesama pedagang, rezeki tetap bisa dicari selama langkah tidak berhenti.

FAVICON LINTASINDO.ID
Website |  + posts

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *